Sabtu, 30 April 2011

KSTRAKSI OLEORESIN

artikel nni sengaja aq masukind buat temend2 (a.k.a,,anak2 TEHAPE) yang pada ngambil mata kulia Teknologi Rempah dan Minyak Atsiri,,cekidot,,^^

................................................................................................................@#$%@$%$^(*)(^^)b...............


OLEORESIN

            Oleo = minyak, resin = gum, jadi oleoresin adalah campuran minyak dan resin atau gum diperoleh hasil ekstraksi, pemekatan dan stadarisasi minyak atsiri (minyak essential dan komponen non volatile dari rempah-rempah. Oleoresin biasanya berbentuk cairan kental, pasta atau padat.
            Penggunaan oleoresin sebagai bahan baku flavor pada industry pengalengan daging, minuman segar, bahan baku obat, kosmetik, parfum, industry kembang gula dan roti. Jenis oleoresin di pasaran antara lain: oleoresin jahe, cabe puyang, Lombok, laos dll. Pada skala penelitian berbagai oleoresin telah diteliti seperti: oleoresin temu putih, laos merah dll.
            Ekstraksi oleoresin dapat dilakukan 2 tahap: yakni: ekstraksi tahap satu dan ekstraksi multi tahap. Ekstraksi tahap 1 : tahap esktraksi dengan pelarut yang cukup, sehingga semua zat terlarut (bahan aktif oleoresin) dapat terekstrak. Ampas hasil ekstraksi oleoresin masih mengandung pelarut yang juga masih mengandung zat terlarut (solute) oleoresin. Ekstraksi multi tahap : dimana pelarut yang sama dipakai berulang-ulang sampai proses ekstraksi selesai.
            Tehnik ekstraksi oleoresin (bahan aktif) dalam bahan rempah-rempah, buah, akar dan  tehnik ekstraksi bahan aktif dari bagian tumbuh-tumbuhan adalah: tehnik ekstraksi cair-cair dan ekstraski cair padat. Ekstraksi cair padat ada beberapa cara: yaitu: maserasi, perkolasi dan ekstraksi sinambung. Sebagai contoh: ekstraksi sinambung dari jenis jenis Passiflora (Passiflora edulis Sims, Passiflora foelidal, Passiflora laurifolia L dan lain-lain).

 .......................................................................................................................................****************************************************

OLEORESIN LADAAAAAAAA,,. 


Oleoresin lada diperoleh melalui ekstraksi lada hitam dengan pelarut tertentu. Produk ini mempunyai seluruh sifat organoleptik lada dan digunakan terutama untuk memberikan aroma dalam pengolahan produk pangan. Oleoresin juga digunakan dalam jumlah sangat kecil untuk pembuatan produk farmasi tertentu.

...................................................********************************..........................................................

DIVERSIFIKASI HASIL LADA

Lada enteng yang diperoleh dari sisa hasil sortasi, dapat dimanfaatkan menjadi produk
lain berupa minyak lada dan oleoresin. Ekstraksi minyak lada dapat dilakukan dengan
cara penyulingan. Penyulingan adalah proses pemisahan komponen berupa cairan atau
padatan dari dua campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya. Proses ini
dapat dilakukan terhadap minyak lada karena sifatnya yang tidak larut dalam air.
Sedangkan ekstraksi oleoresin dilakukan dengan cara “Solvent extraction”. Untuk
mempermudah proses ekstraksi, sebelumnya dilakukan perlakuan terhadap bahan.
Perlakuan pendahuluan yang biasa dikerjakan untuk mempermudah ekstraksi minyak
atsiri yaitu pengeringan dan pengecilan ukuran bahan. Lada hitam yang berkadar air
sekitar 14 % sudah cukup kering untuk proses ekstraksi.
Pengecilan ukuran bertujuan untuk mempercepat penetrasi uap atau bahan pelarut ke
dalam bahan yang akan di ekstrak, sehingga dalam waktu yang lebih singkat rendemen
minyak yang akan diperoleh lebih tinggi. Penghancuran lada enteng dapat dilakukan
dengan alat penghancur biji. Hancuran biji lada ini kemudian dilewatkan pada saringan
50 mesh untuk menyeragamkan ukuran bahan. Sebenarnya semakin kecil ukuran bahan
(makin luas permukaan bahan) semakin banyak minyak yang dapat diekstrak. Tetapi
ukuran bahan yang terlalu kecil juga menyebabkan banyak minyak yang menguap
selama penghancuran.
 
..................................................................................................................................................................................................

jand sediiii,,ADA LAGIIIIIIIIY,, ^^

Sahang atau Lada atau Pepper

Lada atau yang dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan nama Piper nigrum L. (fam. Piperaceae)merupakan salah satu tanaman merambat yang sangat terkenal dalam dunia kuliner sebagai rempah-rempah. Bahkan tanaman ini sudah dikenal oleh bangsa asing sebagai rempah-rempah sejak ratusan tahun yang lalu.
Lada merupakan salah satu komoditas andalan devisa negara yang sangat besar dalam bidang perkebunan. Sentra produksi lada terdapat di Bangka Belitung (lada putih) dan Lampung (lada hitam). Produksi lada di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Dalam setahun produksi lada di Indonesia bisa mencapai sekitar 60 ribu ton.

Senyawa kimia yang terdapat dalam lada adalah essensial oil yang bisa diperoleh melalui steam distillation dan oleoresin yang didapat melalui proses ekstraksi. Senyawa piperine yang terdapat dalam oleoresin merupakan senyawa alkaloid yang sangat berguna dalam dunia obat-obatan, suplemen makanan, dan lain-lainya. Piperine dengan dosis yang tepat dapat mempercepat penyerapan beta-carotene, vitamin B6, Vitamin C and L-selenomethionine (www.chemistry.org).

Ekstrak biji lada dengan menggunakan suatu pelarut akan didapat salah satu senyawa yang disebut alkaloid. Alkaloid merupakan suatu molekul nitrogenous organic yang memiliki sifat pharmacological effect terhadap manusia serta hewan. Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung nitrogen, biasanya merupakan derivat dari asam amino, rasanya pahit, berbentuk kristal putih (kecuali nikotin). Selain itu senyawa alkaloid bersifat basa dan umumnya bereaksi dengan asam membentuk garam yang larut dalam air (www.friedli.com/herbs/phytochem/alkaloids). Alkaloid ditemukan dalam tumbuhan (seperti kentang, lada, tomat, dll), hewan (seperti dalam kulit ikan), dan jamur (www.en.wikipedia.org/wiki/Category:Alkaloids). Dalam ekstrak biji lada mengandung beberapa senyawa alkaloid, seperti piperine, piperanine, piperidine, piperettine.

Piperine merupakan salah satu senyawa alkaloid yang dapat dijumpai dalam tanaman lada. Dalam biji lada, piperine dapat dimurnikan hingga kemurnian tinggi. Dalam oleoresin biji lada terdapat sebanyak 36% – 45% piperine dan 16% – 26% volatile oil (www.kancorflavours.com). Rumus molekul piperine adalah C17H19NO3, memiliki melting point 128C-132C. Piperine merupakan trans-trans stereoisomer dari piperoylpiperidine. Piperine juga dikenal sebagai (E, E)-1-piperoypiperidine (www.pdrhealth.com). (chyps)


pondok-kebun21 

kebun-sahang 

daun-lada1 

white-pepper 

.................%#$^^%*(*)%^@#t%^$&*()*)d(^^)b......................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar